Minggu, 20 Maret 2011

Skandal Persebakbolaan di Indonesia

JAKARTA - Kekacauan, Protes di jalanan, dan pertengkaran para elit atas tuduhan korupsi yg berputar-putar - semuanya tampak seperti drama politik menjijikkan di Indonesia.


Namun, perjuangan yang berlarut-larut untuk mendapat perhatian dari salah satu Negara demokrasi terbesar di dunia kali ini bukan tentang politik seperti biasanya. Ini adalah tentang sepak bola. Dan itu semua benar-benar serius untuk itu

Ratusan Rakyat Indonesia telah turun ke jalan di seluruh kota dalam beberapa pekan terakhir untuk menuntut pengusiran seorang politisi terkemuka, Nurdin Halid, sebagai ketua Asosiasi Sepakbola Indonesia, posisi yang telah diselenggarakan sejak tahun 2003 - yang juga dijalanin dari balik Jeruji besi untuk dua kasus KORUPSI yg berbeda.

Pada waktu itu, Nurdin telah menjalankan sepakbola ke tanah Indonesia dengan tujuan konsolidasi kekuasaan untuk politik dan memperkaya diri sendiri.

Dia sekarang harus benar-benar berjuang dengan melawan anggota pemerintah yang ingin dia keluar. Para penantang dan calon di Kongres mendatang yakni Kepala Staff Angkatan Darat, Jendral George Toisutta, dan konglomerat di bidang energi, Arifin Panigoro, yang telah menciptakan liga sendiri yang memisahkan diri dan tidak berafiliasi dengan asosiasi. Kedua kandidat tersebut ditolak oleh asosiasi pada bulan Februari, tapi keputusan itu dibatalkan pada tingkat banding. Sebuah pertemuan yang akan memilih seorang ketua, awalnya dijadwalkan untuk bulan ini, tapi telah ditunda di tengah pertikaian itu.


Nurdin, pada hari selasa, meminta kepada komite X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk perlindungan terhadap dirinya, dia mengklaim keluarganya telah menerima ancaman kematian dari para pejabat pemerintah senior. "Saya meninggalkan kehidupan saya di tangan Tuhan, mungkin dia akan dimuliakan dan ditinggikan," katanya. Nurdin juga menarik kemarahan rakyat Indonesia dengan mengumumkan pada sidang yang sama bahwa ia akan terus berjalan sebagai calon untuk kepala AFC, serta untuk masa jabatan ketiga di PSSI.

Menurut Tondo Widodo, mantan anggota asosiasi komite, akar dari krisis sekarang ini sederhana: Indonesia sudah muak dengan kekalahan

"Bila anda bertanya para demonstran di jalanan, mereka tidak harus seorang intelektual, mereka bisa saja seorang sopir taksi," kata Mr Widodo. "Mereka semua malu. Mereka semua tidak menyukai apa yang Nurdin Halid dan kelompoknya telah lakukan selama memerintah dan memgang jabatan di PSSI, "katanya mengacu pada atas nama Asosiasi di Indonesia.

Meskipun 238 juta penduduk Indonesia cinta dan terobsesi atas sepak bola, terutama pertandingan liga Eropa, Tim nasional belum pernah memenangkan turnamen internasional di Asia Tenggara sejak tahun 1991. Stadion dan fasilitas pelatihan di rusak, dan klub lokal lebih memilih mengimpor pemain asing untuk mengembangkan bakat-bakat lokal, Begitu kata Tondo Widodo.

Indonesia menempati peringkat 129 di dunia berdasarkan FIFA, setelah jatuh serendah 153 dari ranking tertinggi yaitu 76 yg Saat ini berdiri di antara Puerto Rico dan Dominica dalam peringkat dunia. Tim nasional belum pernah mengikuti Piala Dunia FIFA sejak tahun 1938, ketika waktu itu masih merupakan koloni Belanda. Selain Indonesia bukan hanya negara di Asia dengan Timnas yg mengecewakan, kemenangan di kontes internasional juga masih angan-angan.

Sementara olahraga sekarat, Nurdin Halid malah menimbun kekayaan secara ilegal bagi dirinya sendiri dan kroni-kroninya. Baru-baru ini, ia telah menghadapi tuduhan bahwa dia mengantongi 100 juta rupiah, atau sekitar $ 11,000, dana pemerintah untuk sebuah tim di Propinsi Kalimantan Timur.

Pada saat yang sama, ia dituduh mengubah PSSI kedalam sebuah Organisasi untuk menyebarkan pengaruh politik dari partainya, Golkar, yang berada dalam koalisi perang dingin dan lemah dengan partai yg dipegang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nurdin Halid dipandang sebagai sangat dekat dengan keluarga Aburizal Bakrie, miliarder dan juga ketua Golkar.

Semua ini sangat menyakitkan bagi warga Indonesia karena sepak bola adalah salah satu dari beberapa pasukan yang benar-benar bersatu untuk Indonesia, yang berbicara ratusan bahasa, ikuti beberapa agama dan hidup tersebar di ribuan pulau, Mr Widodo mencatat.

"PSSI adalah sebuah organisasi, alat pemersatu nasionalisme, "katanya. "Tapi sekarang telah menjadi alat untuk perjuangan politik Nurdin Halid untuk Golkar."

Lebih dari satu dekade setelah tahun 1998 penggulingan diktator Suharto membawa demokrasi ke negara mereka, Indonesia juga semakin kecewa dengan sistem yang ditandai oleh korupsi, pembelian suara, patronase politik dan birokrasi yang tidak bertanggung jawab, kata Dodi Ambardi, Direktur Lembaga Survey Indonesia, sebuah organisasi penelitian. Keadaan olahraga yang paling populer sekarang sangat mengerikan dan menjadi sangat tidak nyaman, katanya.

Nurdin Halid tidak sendirian dalam membawa sepakbola ke politik. Presiden dan partainya, Partai Demokrat, Pengusiran Nurdin Halid akan melemahkan Partai Golkar, kata Ambardi.

Menpora, Andi Mallarangeng, membantah bahwa ia telah bermain politik dengan olahraga dan juga mengatakan bahwa Nurdin, yang pernah dihukum pidana, tidak layak untuk memimpin PSSI. Dia memperingatkan akan campur tangan daripada menanggung resiko sanksi dari FIFA terhadap sepak bola Idi ndonesia.

"Sepakbola tidak boleh dipolitisasi karena sepak bola adalah barang publik," Andi Mallarangeng. "Ini milik semua orang, seperti udara."

FIFA telah melihat bahwa Indonesia sedang mengalami krisis dimana Ketua umumnya menutup diri dan Tuli terhadap kritik dari sebagian masyarakat . Namun, badan komite eksekutif FIFA pada hari Kamis memerintahkan Indonesia untuk mereformasi aturan pemilihan dan menggelar pemilihan baru pada akhir April. Hal ini juga mengancam adanya Pembekuan jika PSSI tidak mampu untuk mengontrol Liga Premier Indonesia(LPI) yakni Liga Independent yang dicetus oleh Arifin Panigoro, salah satu Lawan Nurdin Halid.

anggota komite etik FIFA, Suryadharma Tahir, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perhatian utamanya adalah kemungkinan campur tangan pemerintah dalam bisnis internal asosiasi nasional yang independen. FIFA secara konsisten menolak campur tangan pemerintah dalam asosiasi sepak bola nasional, dan akan memberikan sanksi terhadap negara-negara yang terlibat di dalamnya.

Sampai saat ini kontroversi dan demo terus berlanjut, kemarahan di jalan merajalela, dengan adanya demonstrasi bermunculan di kota-kota di seluruh Indonesia. Baru-baru ini di depan Kantor PSSI Bung Karno di Jakarta, Pengunjuk rasa anti Nurdin Halid yg mengenakan ikat kepala menyatakan "Revolusi PSSI", bentrok dengan pendukung pro-Nurdin Halid tim Persija Jakarta. Ketika kedua belah pihak melemparkan batu dan mengayunkan tongkat bambu di satu jalan, polisi meluncur di antara mereka, menetralisir para pengunjuk rasa dengan tuduhan gaya kavaleri.

Setelah kerusuhan, polisi membuat penghalang antara demonstran, salah seorang pengunjuk rasa, Fajar Dikra Pratama, mengatakan ia hanya malu dan frustasi dengan keadaan sepak bola Indonesia.

"Semua orang, baik itu Andi Mallarangeng, Arifin, Nurdin Halid, mereka menempatkan kepentingan fraksinya depan sepak bola," katanya. "Jika kita ingin mengembangkan sepak bola, kita harus saling bahu, tidak terpecah."

0 komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar

 
Eyecandiest © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting